Kamis, 10 Desember 2015

APA KABAR PILKADA SERENTAK 2015 ? (1)

DMG, Jakarta - Pelaksanaan Pilkada Serentak tanggal 9 Desember 2015, terima kasih kepada seluruh jajaran aparat keamanan, terutama Polri (termasuk kepada rekan saya yang Polisi), yang telah melakukan pengamanan, sehingga Pilkada serentak yang belum terlalu serentak itu (karena disamping baru 269 wilayah, termasuk dikurangi 5 wilayah yang batal dilaksanakan), berjalan dengan aman. Sampai sekarang, belum ada kabar-kabar yang serem tentang Pilkada, hiruk pikuknya seperti anti klimaks.

Situasi yang aman tentu bukan terjadi begitu saja, harus diapresiasi kepada semua pihak yang awal-awalnya cenderung anarkis, sampai kemaren belum ada berita-berita anarkhisme ... semoga demikian adanya. Meskipun tetap harus diwaspadai ... ada beberapa wilayah yang akan berperkara di MK, karena belum puas atau memang ada permasalahan serta anggapan "kecurangan" yang TSM (Terstruktur - Sistematis dan Masif).

Ketentuan dalam UU No.8/2015 tentang Pilkada, untuk melakukan gugatan PHPU di MK harus bersyaratkan selisih minimal 5% (atau kurang. tergantung jumlah penduduk), yang sekarang masih ada pro kontra, meskipun ... sudah ada putuisan judicial review atas pasal ketentuan itu ... yang dianggap sebagai "keadialan bersyarat" (meminjam istilah Bung Ramdhansyah di Elshuinta tadi pagi Jumat 11/12/2015).

Untuk yang mau mengajukan gugatan MK monggo, itu hak konstitusi ... namun hendaknya semakin panjangnya waktu, menjadi introspeksi terhadap kekalahan yang terjadi, meskipun kekalahan hanya kecil dan tipis, bahkan tuiipiisss sekali (seperti yang terjadi di Kabupaten Kuantan Singingi ... hasil sementara seleisihnya di bawah 1%), namun inilah resiko Pemilukada Langsung ... selesih 1 suara pun akan berakibat kalah dan menang.

Yang kalah, mari berefleksi ... kenapa kekalahan itu? jangan berpikir negatif karena lawan curang, money politic dll.
Namun bukankan ini salah satu resiko pemilu langsung dengan one man one vote? ditambah tingkat ekonomi bangsa kita yang belum cukup sejahtera dan merata? serta kedewasaan politik dan demokrasi yang belum utuh? atau mungkin belum sesuai benar dengan Demokrasi Pancasila?

Yang menang, mari berefleksi juga ... syukuri, perjuangan Anda berhasil, namun jangan jumawa ... benarkah kemenangan ini wujud 100% dukungan rakyat?
Saatnya merangkul pihak Paslon yang lain, jadikan mitra untuk membangun daerah ... wujudkan kesejahteraan rakyat, jangan korupsi! Jangan khianati kepercayaan masyarakat ... jadikan jabatan Gubernur dan Bupati/Walikota sebagai amanah ... yang harus dipertanggungjawabkan!

Untuk semua ... Apapun, sudah selayaknya setelah selesai kegiatan kita perlu melakukan refleksi tentang Pilkada Serentak tahap I ini, apakah marwah dan maksud hakiki dari "serentak" itu telah tercapai? Antaranya, efisiensi anggaran dan mengurangi kegaduhan sepanjang tahun.

Benarkah sudah menghemat anggaran? Benarkah kegaduhan politik bisa dieliminir, sehingga tidak sepanjang waktu?

Selamat berefleksi dan introspeksi ...
HIDUP RAKYAT! (Eko2015)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar