Kamis, 31 Desember 2015

CATATAN LIBURAN AKHIR TAHUN - MENGAPA MUNCUL ISU SARA? (2)

DMG/TR, Medan - Suasana siang sampai sore kota Medan ditutupi mendung, mungkin sebentar lagi hujan. Malam ini adalah malam tahun baru 2015 ... malam ini di seluruh kota besar di Indonesia dan bahkan dunia akan merayakan old and new. 

Isue keamanan masih menjadi topik besar di penghujung tahun ini, luka mendalam serangan teror pada Natal dan tahun baru, dari penyerangan terhadap aparat sampai bom, rupanya masih menghantui negeri kita. Beberapa kali saya menerima SMS, BBM dan Email tentang itu ... intinya harus waspada.

Ketika saya konfirmasi dengan teman saya yang polisi, isue yang berkembang dari broadcast tidak ditanggapi langsung, ia hanya bilang ... "Humas Polri sudah menanggapi, tidak perlu terlalu takut ... tetap melakukan aktivitas biasa, namun sebagai manusia waspada mememang diperlukan", jawaban pintar dan diplomatis.

Menjelang akhir tahun 2015 ini, isue SARA meningkat ... sebelumnya tentang ucapan SELAMAT NATAL, kemudian ada terompet berbahan sampul Al-Quran di Jawa Tengah, kemudian diamankan juga di Tangerang. Tentu ini menyakiti dan melukai perasaan rekan-rekan Muslim. Beruntung Polri sigap ... semoga segera terungkap siapa yang membuat dan motifnya, kesengajaan atau ketidaksengajaan. Apapun, memang sudah terjadi degradasi mental dan akhlak ... bukankah dana haji dan pencetakan Al-Quran pun konon juga telah jadi sasaran korupsi juga ya?
Menyedihkan ...

Lalu, di Samarinda ... setidaknya ada spanduk dengan tulisan jelek terpapang di pagar dan JPO yang intinya mengancam aparat keamanan TNI/Polri yang dianggap kafir dan ancaman untuk menghentikan kekafiran yang berkembang saat ini. Meskipun tulisan jelek (yang memang jelek - sepertinya dengan semprot/pilok) dan kental nuansa menyebar kebenciannya melalui SARA serta teror perlu juga menjadi introspeksi dan refleksi, seperti hal yang perlu dan penting dilakukan saat peryaan old and new.

Sudah seberapa jauh kita melaksanakan ajaran agama kita masing-masing, aplikatif dan bukan hanya dibibir saja? sudahkan kita membuat keseimbangan hubungan vertikal dengan Tuhan dan horisontal dengan sesama manusia ... bagaimana kehidupan pribadi kita, kehidupan keluarga, kehidupan bermasyarakat ... berbangsa dan bernergara kita?

Rupanya refleksinya harus kembali pada Pancasila  ... inilah yang bisa menyatukan, mentolelir perbedaan dan menyeimbangkan segala sesuatu ... MENSINERGIKAN.

Isue SARA dan terorisme serta berbagai masalah yang muncul saat ini .... adalah karena pengingkaran terhadap PANCASILA ... !!!
Mari kembali kepada pangkuan Pertiwi dengan menanamkan kembali nilai-nilai Pancasila dalam setiap hati kita ... biarkan hati kita dimerdekakan dari berbagai hal negatif ... termasuk isu SARA.
Selamat TAHUN BARU 2016 ... !!!
(Eko2016)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar