Kamis, 09 Agustus 2012

POLISI VS KPK ? SIAPA SALAH SIAPA BENAR ? (2)

DMG-Jakarta. Foto ini dimuat dalam koran Kompas dan beredar di BBM serta media sosial, pertanda positif kah ini ?
Para penegak hukum harusnya memang kompak, apalagi kalau mengahadapi musuh bersama yaitu KORUPSI, kalau para pendekar tidak kompak, bagaimana bisa mengadapi musuh-musuh yang sangat sakti, yaitu para JAGOAN KORUPTOR yang menguasai berbagai macam ilmu dan "ngelmu" yang membuat bisa menghilang dan meloloskan diri. Meskipun hal ini masih perlu konfirmasi lagi, apakah para JAGOAN KORUPTOR yang memang sudah sangat sakti, atau aparatnya yang tidak sakti, atau pura-pura tidak sakti atau sibuk sendiri dengan kegiatan lain (yang berkaitan dengan pencitraan dan diangap sakti).
Masih jelas ingatan kita, "drama rebutan barang bukti" di Kantor Korlantas, karena diekspose media cetak dan elektronik, yang konon memang "dibawa" oleh KPK (masih harus dicek kebenarannya, dan kalau memang benar, harus ditanyakan apa motifnya).
Kalau Polri dan KPK kompak serta terjadi sinergi dalam bersama-sama memerangi musuh JAGOAN KORUPSI, atau sebagai penyemangat ada rivalitas positif, tentu tidak perlu "kuat-kuatan", karena yang senang tentu para koruptor. Mereka jadi bisa leluasa mengamankan aset hasil korupsinya atau terus melaksanakan praktek-praktek korupsinya, tanpa terdeteksi dan "aman", lalu terus bertepuk tangan "HAYUUKKKK BERANTEM TERUS... MAKIN LAMA MAKIN ASYIK !" - benar-benar kompor (harus waspada), makin seru berantem, makin habis energi, makin bersorak para JAGOAN itu.
Setelah diperhatikan, ternyata yang dipermasalahkan adalah ETIKA dan KEWENANGAN yang pembenarnya adalah tafsiran masing-masing terhadap bunyi pasal-pasal serta penjelasan undang-undang. Kok bisa ya ? karena ini ... karena itu, namun kalau rakyat kecil malah jadi pusing-pusing, "kami menginginkan kasus korupsi terungkap dan korupsi hilang dari Nusantara, agar kami hidup sejahtera".
Perlu rasanya menedangarkan suara rakyat kecil, untuk menyadarkan diri kita masing-masing hakikat dari kewenangan yang dimiliki oleh petugas Polri dan KPK :
-apakah rebutan ingin ngetop ? (ingin masuk terus dalam media sehingga tampak hebat dan berprestasi)
-apakah rebutan ingin dianggap bekerja ?
-atau apakah memamng ingin menyuarakan suara rakyat kecil ?
Semoga kegiatan buka bersama di Mabes Polri, jadi pencerahan untuk para penggede penegak hukum korupsi, sehingga mereka menampakkan kesaktian mereka masing-masing untuk melaksanakan amanat suara rakyat ... semoga, kita tunggu !!
KPK mohon untuk introspeksi ... apa sejatinya yang harus dilakukan, kaitan dengan etika dan kewenangan ? KPK memang sudah ngetop sebagai lembaga super body, namun tidak perlu mentang-mentang ... dudukkan sesuatu pada tempatnya.
Polri juga mohon berkaca diri ... apa sejatinya yang perlu dilakukan, tindakan keras "amputasi" kadang perlu dilakukan untuk mencegah agar tumor tidak menyebar dan seluruh "anggota badan" institusi Polri nyaman bekerja. Seperti seloganmu yang terpampang di depan Polda Metro "Kami memang belum sempurna, tapi tetap terus berusaha" ...
Sudah jangan berantem, kerjaan memberantas korupsi masih banyak !!
(eko2012)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar