Selasa, 14 Agustus 2012

LEBARAN SEBENTAR LAGI, AYUK KITA MUDIK ... (antara tradisi, jaga gengsi dan menjalin silaturahim)



DMG-Jakarta. Tadi malam jalan-jalan keluar Jakarta begitu hiruk pikuk, ramai dan tentu saja ...m a c e t... Ada apa ? Sesaat baru tersadar, rupanya sebentar lagi Lebaran. Ya, ternyata arus lalu lintas malam tadi mayoritas adalah bus-bus besar yang berjalan beriringan dan mobil-mobil minibus yang juga beriringan dengan membawa barang "sunggian" di atas kapnya, mungkin berisi bekal dan buah tangan untuk sanak saudara, ya ... mereka mulai mudik, Lebaran sudah dekat !
Hampir tak terasa bulan Ramadhan 1433 H akan berakhir, puasa sebulan penuh akan berakhir dengan kemenangan, masuk pada bulan penuh ampunan dan kembali kepadakehidupan yang fitri.Mungkin tidak terasa, karena denyut kehidupan Jakarta yang bergerak cepat tidak mengenal waktu, dengan berbagai permasalahan dan persoalan yang silih berganti, juga belum lagi kegiatan Pemilukada DKI yang bergulir dan terus dimanfaatkan oleh Teamses Pasangan Calon untuk menarik simpati dan dukungan sebagai pemanasan menyongsong putaran kedua. Foke-Nara dan Jokowi-Ahok berlomba mengadakan kegiatan buka dan sahur bersama, serta sekarang program mudik bareng.
Di satu sisi, program mudik bareng dengan sponsor para pasangan calon ini menguntungkan yang mau mudik dan membutuhkan biaya mudik, jadi terbantu. Namun akan menjadi ironis kalau kemudian ada pesan-pesan sponsor ... sehingga dalam pelepasan (mungkin), "kalau ... milih ... cepet segera balik ke Jakarta, atau sebaliknya ... Jangan balik-balik sekalian !! (hehhe..hehhee)".

Tradisi mudik, membawa genggaman rindu dan kejenuhan serta penat 1 tahun di Jakarta ...
Ada yang pulang kampung, untuk menunjukkan keberhasilan-keberhasilan selama di Ibu Kota sehingga kesannya pamer ... membawa apa saja yang bisa dibawa untuk menunjukkan pencapaian di Jakarta (kalaupun tidak berhasil, dikamuflase seperti berhasil).
Ada yang pulang kampung untuk menjalin silaturahim, berhalalbihalal dengan sanak saudara, reuni dengan sahabat dan kerabat...

Seharusnyalah, ada makna dan nilai-nilai Lebaran dan Mudik yang lebih ... lebih bisa menyentuh peri kehidupan pribadi dalam hubungannya dengan Allah, setelah sebulan penuh berpuasa Ramadhan, menghayati dan menempa diri, menahan hawa nafsu ... memesu diri, seperti ulat yang berpuasa untuk menjadi kepompong yang terbungkus dalam kokonnya yang dingin dan sunyi, hingga ketika gema takbir membahana untuk menyadarkan ... sentuhan bisik Allah pada batin-batin yang telah memenagkan penempaan diri, tapa brata ... "puasamu sudah cukup, engkau telah menang ..."

Selamat Mudik, selamat Lebaran selamat mencapai kemenangan dan menjadi fitri ... salam buat sanak saudara di kampung, mohon maaf lahir dan batin ... juga sampaikan maaf ... saya tidak pulang kampung (lagi) ...***sad music*** (eko2012).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar