Minggu, 13 Maret 2016

HPK JANGAN TERPECAH (LAGI) - Jangan Terikut Fenomena Konflik (1)

DMG (TR), Jakarta - Sore itu, seperti biasa Jakarta diwarnai rintik hujan yang cukup lama (semoga tetap rintik-rintik, karena kalo tambah deras sedikit dan tambah lama, akan banjir). Saya bertemu rekan saya yang polisi, dia pindah tugas, sudah hampir 4 bulan ... yang sekarang katanya lebih santai (saya tidak boleh menyebutkan sekarang dinas di mana). Rekan saya bercerita tentang fenomena konflik dan pecahnya organisasi ... menarik, namun juga meprihatinkan.

Sebut saja beberapa Parpol, termasuk Parpol tua ... yang kemaren konflik panjang  dan KNPI yang lagi-lagi pecah (mari berharap cepat rekonsiliasi lagi). Ini ternyata ada satu organisasi wadah aliran kepercayaan di Indonesia yang terjadi dualisme ... kembali, patut disayangkan.

Himpunan Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa atau disingkat HPK, ternyata ada dualisme kepemimpinan ... ada hasil Kongres Tegal dan kepemimpinan Kongres Luar Biasa Malang. Masing-masing tentu mempunyai alasan sehingga bertahan dengan pendapat sendiri-sendiri ... namun kata rekan saya, salah satu pemimpin HPK optimis nantinya akan kembali bersatu, nantiya pada Rakernas HPK yang rencananya digelar bulang April atau Mei sudah ada rekonsiliasi (sekarang sedang persiapan-persiapan).

Ada yang menggelitik di pikiran saya, apa yang menjadi penyebab dualisme kepemimpinan? samakah dengan fenomena yang akhir-akhir ini terjadi terhadap Golkar, PPP, KNPI dll karena masing-masing merasa benar dan punya syahwat kekuasaan yang tak terbendung?
Apakah memang, kepemimpinan yang sesuai Pancasila sudah banyak tergerus ... sehingga sifat kepemimpinan yang sejati sudah terlupakan.

Sejatinya pemimpin menurut sila keempat Pancasila adalah ... (Kerakyatan) yang dipimpin oleh HIKMAT KEBIJAKSANAAN dalam PERMUSYAWARATAN PERWAKILAN. Ya, seorang pemimpin harus mempunyai HIKMAT dan KEBIJAKSANAAN ... itulah pemimpin sejati.

Terkait HPK, sepemahaman saya, figur dan sosok penghayat kepercayaan ... adalah profile yang penuh kesabaran dan "keseimbangan" ... mampu menghayati serta mengendapkan gejolak duniawi ... untuk bermenung dan larut dalam meditasi kontemplasi yang menedukan serta mendamaikan ... semoga ini hanya perselisihan kecil yang kemudian dapat bersatu kembali dalam pengahayatan kesejatian hidup, yang rukun - damai - menentramkan.

Semoga, "cerita" perpecahan HPK yang rekan saya ceritakan itu ... segera berakhir dan segera menjadi cerita masa lalu, karena masing-masing pihak menyadari kepemimpinan sejati ... yang ber-HIKMAT dan KEBIJAKSANAAN.
(Eko2016)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar