DMG (TR) Jakarta - Minggu 26 Oktober 2014 sore, teka-teki tentang susunan menteri dan Kabinet Jokowi-JK akhirnya terkuak. Dugaan, analisis dan ramalan oleh para pengamat politik atau abang-abang yang ngumpul di ujung jalan terjaawab sore itu dari depan Istana Negara.Presiden Jokowi, didampingi Wapres JK memperkenalkan susunan Kabinet Kerja pemerintahan baru Jokowi-JK. Banyak kalangan yang konon berjuang keras untuk kemenangan Jokowi-JK menjadi kecewa, terutama relawan, yang ternyata tidak terlalu rela dalam berjuang ... apa pun alasannya, Presiden Jokowi sudah menggunakan hak prerogratif untuk menuyusu kabinetnya dan menamai Kabinet Kerja, bukan Kabinet Trisakti yang selam ini beredar di berbagai kalangan.
Pandangan negatif tentang susunan bermunculan melalui berbagai media termasuk media sosial, bahkan sudah disambut dengan unjuk rasa-unjuk rasa. Ini menjadi batu ujian seberapa solid kabinet yang terbentuk oleh Presiden Jokowi, apakah cukup tangguh mengahadapi dinamika dan terjangan politik, yang bukan saja dari rivalnya Kolalisi Merah Putih (KMP) bahkan dari internal sendiri.
Mungkin inilah resiko pilihan demokrasi yang konon dianggap kebabalasan, sehingga para punggawa Menteri pilihan Presiden pun belum-belum sudah "dicaci maki" ... semoga jadi penyadaran masing-masing kita.
Mari kita tunggu kinerja yang sebnarnya, semoga pilihan nama Kabinet Kerja memang benar-benar bekerja untuk rakyat Indonesia dan bukan pilihan Kabinet Trisakti ... karena makna Trisakti yang sesungguhnya sudah dijiwai oleh 34 Menteri Kabinet Kerja Jokowi-JK sehingga jiwa bekerjanya adalah semangat Trisakti. (Eko2014)