DMG-Jakarta.
Bulan Mei sudah berlalu, dinamika politik luar biasa pemberitaan, wajar saja …
karena 2013 adalah tahun politik dan bulan Mei adalah bulan politik. Luar biasa
!
Sekarang,
tensi politik mulai naik lagi … ya, sekarang masalah BBM termasuk salah satu
hal yang sangat esensi dibahas pada masa persidangan DPR sekarang. Pemerintah
mengajukan APBN Perubahan karena dalam perjalanan ternyata banyak hal yang
harus dikoreksi, termasuk subsidi BBM yang menurut pemerintah sudah overload dan harus dikurangi, efeknya
tentu saja … harga BBM akan naik.
Kalau
diurut-urut masalah BBM ini, sangat ruwet … Nuswantara ini penghasil minyak mentah (eksportir) namun juga sekaligus importir
karena tidak bisa mengolah dan memproduksi sendiri minyak mentah (kalaupun bisa
memproduksi sendiri masih kurang, karena tingkat konsumsi BBM kita yang sangat
tinggi) … prosedur berkelok-kelok … berliku-liku dan konon banyak peluang KKN,
banyak kepentingan yang bermain termasuk kekuasaan asing yang sangat erat serta
keras mencengkeram.
Saya
bukan orang pintar dan pakar BBM, namun ingin berlogika sederhana tentang 3
(tiga) hal yang menurut saya bisa disederhanakan, untuk kemudian (mungkin) bisa
ditemukan solusi (sederhana)nya.
Pertama, mengapa negeri Nuswantara
penghasil minyak mentah, namun harus juga pengimpor BBM, bahkan telah menjadi
konsumen yang sangat tergantung dengan Negara asing, sehingga sangat sering
dipermainkan asing ?
Konon
minyak dari negeri kita ini termasuk jajaran yang terbagus, minyak mentah tua …
harganya mahal. Hasil minyak mentah kita belum banyak, mengapa ? karena banyak
sumur-sumur minyak yang sudah dikapling asing, Pertamina BUMN minyak kebanggaan
kita hanya “mampu” mengelola sebagian kecil sumur minyak yang ada, juga teseok
untuk menambah dan menggali sumur minyak baru … karena memang Negara tidak
intens membesarkan Pertamina sebagai BUMN minyak yang seharusnya merajai
produksi minyak sendiri, targetnya swasembada … gali sendiri dan olah sendiri,
untuk kemakmuran rakyat banyak.
Upaya
swasembada minyak harus diperkeras, dengan terlebih dulu melenyapkan jiwa
kerdil sekelompok orang, yang sudah dan hanya puas mendapatkan lebihan fee yang mungkin berbau KKN. Seharusnya
bangga dengan disebut sebagai produsen minyak mentah dan pengolah BBM, itu baru
jempol … saya tambah jempolnya jika kemudian berkeinginan keras sebagai tokoh
pengolah minyak yang mengutamakan produksi “minyak untuk rakyat” (harga murah,
kualitas baik dan ramah lingkungan).
Bisakah
? (jangan tanya saya, semoga di antara yang membaca bisa disampaikan kepada
ahli dan penguasa minyak).
Kedua, prosedur berkelok-kelok dan berliku
yang lekat dengan KKN ?
Kembali
ke semangat, mental dan mind set para
pemangku kepentingan … apakah semangat kerdil yang sudah puas dengan fee tanpa introspeksi efek ke belakang
yaitu harga minyak yang tinggi dan tidak terkendali, sehingga merelakan rakyat
sengsara ? Atau bisa merubah diri dengan semangat ketidakrelaan melihat rakyat
kecil sengsara … dibutuhkan seorang pejuang yang rela lapar dan tidak ndremis … untuk sekedar mendapatkan fee dari prosedur yang berkelok-kelok
dan berliku.
Atau
semangat dan kerelaan itu tidak mungkin tumbuh … dan kemudian masih harus
menunggu perut mereka meledak karena kekenyangan ? atau harus menerima azab
karena telah menyengsarakan rakyat ? (ughhhh …)
Ketiga, kepentingan dan kekuasaan
asing yang terlampau erat mencengkram ?
Hal
ini berkaitan dengan mental dan mind set
… kerelaan hati untuk mau “miskin” bersama-sama rakyat, atau kaya sebagai kaki
tangan asing yang memeras Ibu Pertiwi. Berikutnya, setelah rela “miskin” harus
berani mengatakan tidak kepada kekuatan dan cengkeraman asing … butuh
keberanian, kesadaran dan penyadaran sebagai bangsa yang besar.
Saya bermimpi ketiga permasalahan tadi
bisa diatasi, perubahan bisa diwujudkan … saya yakin bisa diwujudkan (semoga hasil
Pemilu 2014 bisa mewujudkan) … kapan ? Apakah bisa dalam waktu dekat ? pasti
tidak … apakah kemudian harus putus asa dan diam ? Tidak …
Sekarang,
nyatanya … pengelolaan BBM kita masih demikian … sementara hal yang urgen
adalah menyelamatkan APBN 2013 supaya
Negara tidak tekor dan bangrut (kalau tekor dan bangkrut … pasti rakyat tambah
sengsara)
Sekali
lagi, kenyataannya pengelolaan BBM kita masih demikian … penyadaran dan kesadaran adalah jalan panjang (kecuali ada Revolusi Pengelolaan
BBM), kata Ibu saya … yang penting upaya. (paling tidak saya sudah berupaya
menuliskan ini).
Kalau
ketiga hal itu belum bisa diubah, hampir dipastikan BBM akan naik … ya,
pertengahan bulan Juni ini.
Kebijakan
pro rakyat yaitu subsidi BBM, pasti tidak akan tepat sasaran berada pada tangan
dan sistem dengan tidak permasalahan tadi … subsidi pasti bocor … salah siapa ?
jangan salahkan siapa-siapa, karena penegakan aturan yang ketat pun tidak akan
berjalan, jika ketiga masalah tadi tidak selesai … Pemangku kepentingan tiga
hal tadi harus punya rasa malu dan bertanggung jawab, karena pasti rakyat kecil
(seperti saya) yang harus menanggung lebih berat perjuangan hidup.
Di
berbagai Negara dengan situasi mirip Indonesia, pengurangan subsidi BBM akan diikuti
kebijakan bantuan langsung kepada rakyat miskin, di Indonesia sudah
dilaksanakan beberapa kali. Ya, pasti selanjutnya akan ada BLSM (Bantuan
Langsung Sementara Masyarakat) … dulu BLT (Bantuan Langsung Tunai). Kalau
kebijakan BLT atau BLSM terus menerus, tentu sangat tidak mendidik … karena filosofinya
“lebih baik memberi kail dan pancing daripada member ikan” … itu benar adanya.
Kebijakan
ini (kalau memang harus dilaksanakan) harus dijelaskan dengan terang benderang,
dari jumlah dan sasarannya, penggunaan dan jangka waktunya … pelaksanaannya pun
harus ketat diawasi !!!
Apakah
ada hidden agenda untuk kepentingan
politik ? … hmm, pasti ada yang diuntungkan dengan kebijakan itu … selama
politik dan demokrasi kita biaya tinggi, serta masih bersifat konsumtif bukan ideologis
… maka yang membagikan BLSM pasti diuntungkan.
(jadi kalau mau kebijakan ini tidak
ada yang menentang, pembagi BLSM harus bisa membuktikan niatan baiknya, bahwa BLSM yang dilakukan benar-benar untuk
rakyat, tanpa muatan politik … bersikaplah terbuka dan siap diawasi).
Jadi
… apakah BBM jadi naik ? … (saya terdiam, terpejam dan berdoa, ya Allah … kuatkan
dan bantulah aku, agar semua permasalahan ekonomi nanti bisa diatasi …
terangilah mata hati para pimpinan dan pengampu kepentingan di Nuswantara ini,
agar hatinya bersih dan lurus … hanya untuk kepentingan rakyat kecil, bangsa
dan negara Nuswantara … amin).
(Eko2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar