DMG (TR) Bogor - Hiruk pikuk PILKADA DKI Jakarta yang sangat menguras energi bangsa sudah selesai, namun ternyata masih berekor dan bersisa. Kompetisi Pilkada DKI Jakarta Putaran kedua berakhir dengan skor 40-60 untuk kemenangan Paslon Anies-Sandi. Selamat kepada penduduk DKI Jakarta yang pada Oktober 2017 nanti mempunyai Gubernur Baru ya...
Teman saya yang polisi bilang, "Aman Mas, Alhamdulliah ... namun sepertinya akan masih berekor," ucapnya agak parau (mungkin kelelahan). Ya, ternyata ekor masih agak panjang, pasalnya pasca putusan PN Jaksel ternyata juga menghukum pidana penjara pak Ahok selama 2 tahun dan malamnya langsung dipenjara ke LP dan tengah malam bergeser ke Mako Brimob di Kelapa Dua. Hiruk pikuk berlanjut, aksi pro kontra berlanjut aksi Lilin vs Obor dan di beberapa tempat terikut. (Ah, kapan selesainya yah?)
Dalam bulan ini, saya sempat jalan-jalan mengunjungi beberapa teman di beberapa Pulau ... lalu iseng bertanya bagaimana efek dari Pilkada DKI Jakarta, ternyata memang sangat berefek ... yaitu muncul dan tumbuhnya Radikalisme Kanan. "Kanan" adalah istilah untuk aliran ideologi yang berdasarkan keagamaan, Indonesia yang terkenal religius sangat berpotensi muncul radikalisme atas dasar agama (apa saja).
Terkait dengan "pengalaman" Pilkada DKI Jakarta, sentimen agama banyak dimainkan untuk menyerang Ahok-Djarot, sehingga kemudian seperti diasosiasikan menjadi pertarungan Muslim vs Non-Muslim. Dan ketika dihitung statistik kasar pun ... tentu akan dimenangkan yang Muslim. Pihak Ahok-Djarot agaknya mayoritas sudah bisa menerima ... bahkan terlihat dengan tidak ada upaya gugat ke MK (meskipun dari sisi selisih sudah hampir pasti akan ditolak oleh MK).
Yang harus sangat disadari adalah kecurigaan-kecurigaan dari khalayak (atau mungkin juga masih berupa tuduhan ya (?)), tentang kemungkinan ditumpanginya isue sentimen Muslim vs Non-Muslim dan kemenangan "Gubernur Muslim" oleh kelompok Radikal Kanan.
Apapun, tuduhan dan kecurigaan itu ... dengan masing-masing alasannya HARUS DIJAWAB dan DIBUKTIKAN oleh Gubernur terpilih bahwa kemenangan yang diperoleh adalah kemenangan rakyat Jakarta ... kemenangan Bangsa Indonesia ... NKRI dan PANCASILA.
Apa sih RADIKALISME itu? Secara sederhana ... artinya yang menolak NKRI dan PANCASILA ... sebagai dasar negara dan ideologi bangsa.
Dengan demikian, paham dan kelompok yang "menunggangi" Radikalisme Kanan (berdasarkan Agama ...) harus mulai kita tolak bersama ... apalagi kalau nantinya mulai minta BALAS JASA.
Karena kalau tidak ... NKRI dengan PANCASILA bisa terong-rong.
Ayuk kita serukan "Yang KIRI SEKALI dan KANAN SEKALI, SILAKAN PERGI ...!!!"
Karena ini negeri NKRI dan PANCASILA !!!
(Eko2017)