Senin, 17 Juni 2013

MIMPI (tentang) PANCASILA (1)



DMG-Jakarta.Seminggu lalu, bertemu dengan teman polisi … ia baru saja diminta jadi narasumber kegiatan diskusi, “Bro, tadi acara diskusi … banyak sekali pertanyaan kritis tentang ideologi Pancasila dan Pemilu 2014 …”, lalu kami terlibat pembicaraan yang sebetulnya ringan, namun saya melihat justru begitu mendalam maknanya.
Pertama, tentang peran dan fungsi Pancasila pasca reformasi 1998 … dengan semangat berapi-api ada seorang pemuda yang menyampaikan bahwa TIDAK BENAR bahwa Pancasila telah kehilangan perna dan makna sejak reformasi … Pancasila tetap menjadi dasar Negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia sampai sekarang … dan harus tetap dipertahankan.
Sungguh langka, pertanyaan dan pernyataan ini … ironi yang menimbulkan inspirasi, bahwa sebenarnya masih ada (mudah-mudahan makin banyak) anak muda yang berjiwa Pancasila dan tetap mengharapkan Pancasila sebagai dasar Negara dan pandangan hidup bangsa.
Pancasila sejak era reformasi, tersisihkan … sangat terasa pada lema tahun pertama, nasionalisme dan “cerita” Pancasila … jadi barang aneh yang cenderung dihindari, karena dianggap sangat identik dengan gaya dan kekuasaan Orde Baru. Euphoria kemenangan “kebebasan” terhadap belenggu Orba dan ideologi P4 yang dipakai penguasa untuk menggebuk lawan-lawan politiknya … berbuah gelombang balik yang mneyedihkan terhadap nasib nasionalisme dan Pancasila. Kalau masih ingat 2-3 tahun setelah reformasi, acara Tujuhbelasan (peringatan HUT Kemerdekaan), sepi … upacara dan perayaan yang semula sangat meriah … cenderung sepi, ya … waktu itu masyarakat sangat antipati.
Rupaya waktu itu, belenggu sejarah kekuasaan Orba mengajarkan kita, bagaimana Pancasila telah diperankan sebagai ideologi struktural dengan nama P4 … namun karena fungsinya berubah sebagai alat gebuk maka Pancasila sebagai ideologi fungsional yang seharusnya mengakar dalam diri pribadi manusia Indonesia dan kehidupan masyarakat tidak terjadi, malahan perlahan tumbuh penolakan karena Pancasila – P4 menjadi ideology struktural yang “menjajah” hati rakyat … bukan tumbuh sebagai semangat way of life di setiap hati manusia Indonesia.
Ternyata sering gerakan Hukum dan Kehendak Alam, teori Hegel dan Dialektika … baik dalam benak/pikiran manusia Indonesia juga termanifestasi dalam kehidupan masyarakat … Manusia Indonesia seperti kehilangan induk, kehilangan jati diri … dan mulai mengenang dan menyadari bahwa kita harus kembali pada peri kehidupan Pancasila. Ya, ditengah hiruk pikuk serangan asing baik secara ideology, politik, ekonomi, social budaya dan keamanan yang terus mendera sebagai konsekuensi globalisasi … kita merindukan Pancasila. Terasa sekarang … terjadi polarisasi kelompok Manusia Pancasila dengan yang berideologi lain.
Lalu apa yang harus dilakukan ?
Interpretasi dan penjelasan tentang Pancasila, belum ada penjelasan resmi lagi seperti zaman Orla dan Orba. Zaman Orde Lama, katanya Pancasila dijelaskan cenderung ke-kirian sehingga menimbulkan konflik yang bermula dari sila Ketuhanan Yang Maha Esa. Zaman Orde Baru, Pancasila menjadi P4 yang diajarkan dengan sangat baik oleh lembaga BP7 … bagus, namun kemudian karena terlalu menjadi ideologi struktural dan menjauh dari ideologi fungsional, juga menimbulkan konflik.
Sekarang ? faktanya tidak ada (belum ada) “penjelasan dan interpretasi resmi” tentang Pancasila … lalu bagaimana ? sudah seharusnya kembali pada uraian tentang Pancasila pada sidang BPUPKI dan PPKI, saat founding fathers mengali dan membeberkan sila-sila Pancasila … mari kita baca lagi … kembalikan Pancasila sebagai ideologi struktural dan fungsional secara imbang … sehingga menjadi darah dan daging serta jiwa setiap Manusia Indonesia … Manusia Indonesia = Manusia Pancasila.(Eko2013)
…. (bersambung)

Minggu, 16 Juni 2013

DOA … (SEANDAINYA) BBM JADI NAIK (3)



DMG-Jakarta. Hari ini, pagi sudah disambut dengan guyur hujan … tentram dan adem, seolah membungkus hati yang sedang galau dan panas karena BBM, ya … hari ini kata teman saya yang polisi penentuan, di DPR ada Sidang Paripurna DPR membahas APBNP, yang salah satunya akan mengurangi subsidi BBM … yang artinya harga BBM akan naik.
Banyak pihak yang kontra meneriakkan aspirasinya dengan berbagai cara, dari unjuk rasa … broadcast SMS dan BBM, semua meluapkan emosinya menolak kenaikan harga BBM … atas nama rakyat. Masing-masing berargumen pembenar, beralasan …. Logika, dari yang sederhana sampai yang rumit.
Ada juga pihak yang cenderung diam dan menanti … ada yang segera berpikir jalan keluar, bagaimana setelah harga BBM naik, yang pasti akan diikuti harga-harga kebutuhan yang naik ? yaitu dengan tambah kerja keras untuk menambah penghasilan, tambah inovasi … agar usahanya tidak ambruk, memperkuat pondasi dan tiang ekonomi rumah tangga agar tidak goyah (yang tentu saja tetap sangat mengharap campur tangan Negara sesuai konsep dan komitmen welfare state Indonesia – tanggung jawab Negara untuk mensejahterakan rakyatnya).
Hidup memang pilihan, masing-masing punya fungsi dan tugas … 
anggota DPR hari ini berjibaku di Sidang Paripurna, hari ini secara matematis … lebih banyak fraksi dan perwakilan anggota DPR menyetujui kenaikan harga BBM, mereka juga punya alasan menyuarakan kepentingan rakyat. Anggota DPR yang kontra kenaikan harga BBM pasti juga akan berjuang mati-matian agar harga BBM dengan argument dan alasan … juga untuk rakyat.
Di luar gedung DPR … mahasiswa, LSM dan buruh … akan unjuk rasa, meskipun hujan deras … juga meneriakkan kehendak rakyat (mereka juga pasti akan mati-matian menolak kenaikan harga BBM).
Polisi ? kata teman saya … mereka sudah di-briefing dan ditekankan, bahwa yang dihadapi adalah masyarakat yang menyampaikan aspirasinya … polisi akan melayani unjuk rasa dan juga mengamankan jalannya sidang DPR. Saya meyakini, Hukum Alam terus berjalan dan membentuk kesetimbangan di Bumi Nusantara … hari ini termasuk dalam proses mencari kesetimbangan logika – kepentingan – kehendak Alam. Masing-masing pihak sedang diuji hati nuraninya … untuk sebuah kepentingan yang (harus) lebih besar yaitu KEMAKMURAN RAKYAT dan KEJAYAAN NUSANTARA !!!
Tuhan pasti mboten sare (tidak tidur), meskipun hujan deras dan situasi sangat mengenakkan untuk istirahat (tidur) … Beliau pasti tidak tidur.
Keadilan Alam dan Kebijaksanaan Ilahi pasti yang terbaik untuk negeri ini …juga untuk hari ini.
Jadi … apakah BBM jadi naik ? … (kami terdiam, terpejam dan berdoa, ya Allah … kuatkan dan bantulah kami, agar semua permasalahan ekonomi nanti bisa diatasi … terangilah mata hati para pimpinan dan pengampu kepentingan di Nuswantara ini, agar hatinya bersih dan lurus … hanya untuk kepentingan rakyat kecil, bangsa dan negara Nuswantara … amin).
(Eko2013)

Kamis, 06 Juni 2013

BBM (SEANDAINYA) JADI NAIK (2)



DMG-Jakarta. Bulan Mei sudah berlalu, dinamika politik luar biasa pemberitaan, wajar saja … karena 2013 adalah tahun politik dan bulan Mei adalah bulan politik. Luar biasa !
Sekarang, tensi politik mulai naik lagi … ya, sekarang masalah BBM termasuk salah satu hal yang sangat esensi dibahas pada masa persidangan DPR sekarang. Pemerintah mengajukan APBN Perubahan karena dalam perjalanan ternyata banyak hal yang harus dikoreksi, termasuk subsidi BBM yang menurut pemerintah sudah overload dan harus dikurangi, efeknya tentu saja … harga BBM akan naik.
Kalau diurut-urut masalah BBM ini, sangat ruwet … Nuswantara ini penghasil minyak mentah (eksportir) namun juga sekaligus importir karena tidak bisa mengolah dan memproduksi sendiri minyak mentah (kalaupun bisa memproduksi sendiri masih kurang, karena tingkat konsumsi BBM kita yang sangat tinggi) … prosedur berkelok-kelok … berliku-liku dan konon banyak peluang KKN, banyak kepentingan yang bermain termasuk kekuasaan asing yang sangat erat serta keras mencengkeram.

Saya bukan orang pintar dan pakar BBM, namun ingin berlogika sederhana tentang 3 (tiga) hal yang menurut saya bisa disederhanakan, untuk kemudian (mungkin) bisa ditemukan solusi (sederhana)nya.

Pertama, mengapa negeri Nuswantara penghasil minyak mentah, namun harus juga pengimpor BBM, bahkan telah menjadi konsumen yang sangat tergantung dengan Negara asing, sehingga sangat sering dipermainkan asing ?
Konon minyak dari negeri kita ini termasuk jajaran yang terbagus, minyak mentah tua … harganya mahal. Hasil minyak mentah kita belum banyak, mengapa ? karena banyak sumur-sumur minyak yang sudah dikapling asing, Pertamina BUMN minyak kebanggaan kita hanya “mampu” mengelola sebagian kecil sumur minyak yang ada, juga teseok untuk menambah dan menggali sumur minyak baru … karena memang Negara tidak intens membesarkan Pertamina sebagai BUMN minyak yang seharusnya merajai produksi minyak sendiri, targetnya swasembada … gali sendiri dan olah sendiri, untuk kemakmuran rakyat banyak.
Upaya swasembada minyak harus diperkeras, dengan terlebih dulu melenyapkan jiwa kerdil sekelompok orang, yang sudah dan hanya puas mendapatkan lebihan fee yang mungkin berbau KKN. Seharusnya bangga dengan disebut sebagai produsen minyak mentah dan pengolah BBM, itu baru jempol … saya tambah jempolnya jika kemudian berkeinginan keras sebagai tokoh pengolah minyak yang mengutamakan produksi “minyak untuk rakyat” (harga murah, kualitas baik dan ramah lingkungan).
Bisakah ? (jangan tanya saya, semoga di antara yang membaca bisa disampaikan kepada ahli dan penguasa minyak).

Kedua, prosedur berkelok-kelok dan berliku yang lekat dengan KKN ?
Kembali ke semangat, mental dan mind set para pemangku kepentingan … apakah semangat kerdil yang sudah puas dengan fee tanpa introspeksi efek ke belakang yaitu harga minyak yang tinggi dan tidak terkendali, sehingga merelakan rakyat sengsara ? Atau bisa merubah diri dengan semangat ketidakrelaan melihat rakyat kecil sengsara … dibutuhkan seorang pejuang yang rela lapar dan tidak ndremis … untuk sekedar mendapatkan fee dari prosedur yang berkelok-kelok dan berliku.
Atau semangat dan kerelaan itu tidak mungkin tumbuh … dan kemudian masih harus menunggu perut mereka meledak karena kekenyangan ? atau harus menerima azab karena telah menyengsarakan rakyat ? (ughhhh …)

Ketiga, kepentingan dan kekuasaan asing yang terlampau erat mencengkram ?
Hal ini berkaitan dengan mental dan mind set … kerelaan hati untuk mau “miskin” bersama-sama rakyat, atau kaya sebagai kaki tangan asing yang memeras Ibu Pertiwi. Berikutnya, setelah rela “miskin” harus berani mengatakan tidak kepada kekuatan dan cengkeraman asing … butuh keberanian, kesadaran dan penyadaran sebagai bangsa yang besar.

Saya bermimpi ketiga permasalahan tadi bisa diatasi, perubahan bisa diwujudkan … saya yakin bisa diwujudkan (semoga hasil Pemilu 2014 bisa mewujudkan) … kapan ? Apakah bisa dalam waktu dekat ? pasti tidak … apakah kemudian harus putus asa dan diam ? Tidak …

Sekarang, nyatanya … pengelolaan BBM kita masih demikian … sementara hal yang urgen adalah menyelamatkan APBN 2013 supaya Negara tidak tekor dan bangrut (kalau tekor dan bangkrut … pasti rakyat tambah sengsara)
Sekali lagi, kenyataannya pengelolaan BBM kita masih demikian … penyadaran dan kesadaran adalah jalan panjang (kecuali ada Revolusi Pengelolaan BBM), kata Ibu saya … yang penting upaya. (paling tidak saya sudah berupaya menuliskan ini).
Kalau ketiga hal itu belum bisa diubah, hampir dipastikan BBM akan naik … ya, pertengahan bulan Juni ini.
Kebijakan pro rakyat yaitu subsidi BBM, pasti tidak akan tepat sasaran berada pada tangan dan sistem dengan tidak permasalahan tadi … subsidi pasti bocor … salah siapa ? jangan salahkan siapa-siapa, karena penegakan aturan yang ketat pun tidak akan berjalan, jika ketiga masalah tadi tidak selesai … Pemangku kepentingan tiga hal tadi harus punya rasa malu dan bertanggung jawab, karena pasti rakyat kecil (seperti saya) yang harus menanggung lebih berat perjuangan hidup.

Di berbagai Negara dengan situasi mirip Indonesia, pengurangan subsidi BBM akan diikuti kebijakan bantuan langsung kepada rakyat miskin, di Indonesia sudah dilaksanakan beberapa kali. Ya, pasti selanjutnya akan ada BLSM (Bantuan Langsung Sementara Masyarakat) … dulu BLT (Bantuan Langsung Tunai). Kalau kebijakan BLT atau BLSM terus menerus, tentu sangat tidak mendidik … karena filosofinya “lebih baik memberi kail dan pancing daripada member ikan” … itu benar adanya.
Kebijakan ini (kalau memang harus dilaksanakan) harus dijelaskan dengan terang benderang, dari jumlah dan sasarannya, penggunaan dan jangka waktunya … pelaksanaannya pun harus ketat diawasi !!!
Apakah ada hidden agenda untuk kepentingan politik ? … hmm, pasti ada yang diuntungkan dengan kebijakan itu … selama politik dan demokrasi kita biaya tinggi, serta masih bersifat konsumtif bukan ideologis … maka yang membagikan BLSM pasti diuntungkan.
(jadi kalau mau kebijakan ini tidak ada yang menentang, pembagi BLSM harus bisa membuktikan niatan baiknya,  bahwa BLSM yang dilakukan benar-benar untuk rakyat, tanpa muatan politik … bersikaplah terbuka dan siap diawasi).

Jadi … apakah BBM jadi naik ? … (saya terdiam, terpejam dan berdoa, ya Allah … kuatkan dan bantulah aku, agar semua permasalahan ekonomi nanti bisa diatasi … terangilah mata hati para pimpinan dan pengampu kepentingan di Nuswantara ini, agar hatinya bersih dan lurus … hanya untuk kepentingan rakyat kecil, bangsa dan negara Nuswantara … amin).
(Eko2013)

Rabu, 05 Juni 2013

BBM (SEANDAINYA) JADI NAIK (1)

DMG-Jakarta. Kabarnya, setelah rapat Setgap tadi malam di kediaman Wapres Boediono, keputusan sudah bulat BBM akan naik, tinggal tunggu waktu ... menghitung hari, setidaknya pertengahan bulan Juni ini.
Berkecamuklah puluhan pertanyaan ... apa yang akan terjadi ? apakah menjadi hal yang istimewa, bukankah BBM sudah berkali-kali naik, (baru) beberapa kali turun ...
Apa yang akan terjadi ? harga-harga lain naik ? inflasi meninggi ...
Unjuk rasa ? pasti ...
Penimbunan dan kelangkaan BBM ? Antrean masyarakat ? Pembagian BLSM ? Pro-kontra BLSM (lagi) ?
Apa lagi ? yang jelas akan ada efek-efek domino dan permasalahan baru setelah terdengar kabar BBM akan naik.
Apakah Anda memahami apakah alasan pemerintah menaikkan harga BBM ?
Bagaimana sikap Anda ? Apa yang akan Anda lakukan ?
(eko2013)
... lanjutan : http://dmg-desindomediagroup2011.blogspot.com/

Sabtu, 01 Juni 2013

MENGAPA (MASIH) ADA PERTENTANGAN ANTARUMAT BERAGAMA & KEPERCAYAAN, DI BUMI BHINNEKA TUNGGAL IKA ?



DMG-Jakarta. Akhir-akhir ini … pertentangan agama dan kepercayaan kembali hangat dibicarakan orang dan media. Ya, pasalnya terdengar kabar bahwa Presiden SBY akan mendapat pengahargaan internasional “The World Statements on Religious Freedom” … yang ramai membicarakannya tentu kelompok yang tidak menyetujui pemberian penghargaan tersebut, banyakkah ? Mungkin tidak banyak, namun cukup ramai dan jadi perbincangan.
Hari Minggu 27/05/2013 di Bundaran HI dan Istana telah berlangsung unjuk rasa gabungan dari elemen yang menentang pemberian penghargaan tersebut, yaitu Solidaritas Perempuan, Kontras, SKKB, HRWG, Ardanary Institute dan Jaringan Masyarakat Sipil … juga bergabung jemaat Gereja Philadelfia dan Jemaat GKI Yasmin Bogor. Mereka rutin dating tiap minggu untuk melakukan kebaktian di depan istana, karena tempat ibadah mereka disegel dan ditutup, karena ditolak warga.

Dapat dimaklumi, jika para jemaat tersebut protes … karena sesuai pasal 29 UUD 1945, menganut kepercayaan dan beribadah adalah hak azasi manusia yang harus dilindungi Negara, apalagi di Negara Bumi Bhinneka Tunggal Ika, seharusnya memang tidak terjadi pelarangan-pelarangan tersebut. Konsep bahwa kebebasan beribadah dan memeluk agama menurut agama dan kepercayaan masing-masing sangat jelas … harus dijamin oleh Negara, namun nyatanya … Negara belum bisa sepenuhnya menjamin hal tersebut, bukan tidak bisa menjamin.
Saya bisa mengatakan “belum bisa sepenuhnya menjamin”, karena kalau dihitung persentase dan kuantitasnya tentu sangat jauh … pasti di bawah 1% (atau mungkin 0,1%), empirisnya … banyak sekali tempat dan lokasi peribadatan yang baik-baik saja … hidup berdampingan rukun, aman dan damai.

Apakah pencapaian ini bisa dianggap keberhasilan ?
Sangat relatif, disamping no bodies perfect … juga tergantung cara pandangnya. Ketika seseorang dan kelompok yang pada dasarnya memang ingin mengkritisi dan berpersepsi (lebih) negatif, tentu menganggap itu noda dan cela, yang menjadi penghalang bagi pemerintah mendapatkan pengharagaan itu. Berbeda pendapat memang sangat boleh di negeri ini, termasuk mengkritisi … namun, kritikan memang seharusnya keluar dari sikap positif untuk membangun, bukan karena format kebencian, tentu sangat berbeda akan menjadi berbeda dan cara memahami serta menerimanya.
Tanpa harus membela siapa-siapa, mari berpikir jernih …

Semoga penghargaan ini (apa pun penilaian kepantasan atau kebanggaan), dapat menjadi pendorong semangat dan pertanggungjawaban, bukan hanya untuk Presiden SBY, namun juga seluruh pengemban fungsi yang berkaitan dengan kerukunan antar umat beragama untuk lebih bertanggung jawab dan menjalankan fungsinya. Indonesia yang sangat luas, bangsa Indonesia yang multi ras dan budaya … memang sangat rentan konflik bila tidak dijaga. Bagaimana peran 3 Kementerian setelah dibuat SKB, juga FKUB termasuk masing-masing tokoh 6 agama … menjalankan fungsi dan tugasnya. Seharusnya menjadi terpacu untuk melihat kembali permasalahan-permasalahan kerukunan umat beragama (termasuk konflik rumah ibadah), untuk mengambil langkah-langkah penyelesaian.

Seharusnya, dengan semangat ber-Bhinneka Tunggal Ika … yang (seharusnya) terpatri dalam seluruh benak rakyat Indonesia, pertentangan dan konflik tidak perlu terjadi. Seharusnya mimpi utopis Ideologi Pancasila … Bhinneka Tunggal Ika, jadi obat manjur untuk berbagai konflik yang terjadi …
Tinggal kemudian, bagaimana para pengemban fungsi mau melaksanakan tugasnya … bagaimana stake holder dan tokoh 6 agama, mau dan mampu menjalankan fungsi untuk kerukunan umat beragama … dan selanjutnya, seluruh umat beragama menyadari dan mampu mengendapkan seluruh ajaran agama masing-masing secara mendalam dan paripurna, sehingga bisa bertoleransi serta menyimpan fanatisme dalam benak saja sebagai rahasia hubungan hakiki Sang Khalik dengan umatnya, bukan untuk menyemangati diri secara negatif, sehingga merasa benar sendiri dan bahkan menyerang umat agama yang lain … (Eko2013)