Sabtu, 01 Juni 2013

MENGAPA (MASIH) ADA PERTENTANGAN ANTARUMAT BERAGAMA & KEPERCAYAAN, DI BUMI BHINNEKA TUNGGAL IKA ?



DMG-Jakarta. Akhir-akhir ini … pertentangan agama dan kepercayaan kembali hangat dibicarakan orang dan media. Ya, pasalnya terdengar kabar bahwa Presiden SBY akan mendapat pengahargaan internasional “The World Statements on Religious Freedom” … yang ramai membicarakannya tentu kelompok yang tidak menyetujui pemberian penghargaan tersebut, banyakkah ? Mungkin tidak banyak, namun cukup ramai dan jadi perbincangan.
Hari Minggu 27/05/2013 di Bundaran HI dan Istana telah berlangsung unjuk rasa gabungan dari elemen yang menentang pemberian penghargaan tersebut, yaitu Solidaritas Perempuan, Kontras, SKKB, HRWG, Ardanary Institute dan Jaringan Masyarakat Sipil … juga bergabung jemaat Gereja Philadelfia dan Jemaat GKI Yasmin Bogor. Mereka rutin dating tiap minggu untuk melakukan kebaktian di depan istana, karena tempat ibadah mereka disegel dan ditutup, karena ditolak warga.

Dapat dimaklumi, jika para jemaat tersebut protes … karena sesuai pasal 29 UUD 1945, menganut kepercayaan dan beribadah adalah hak azasi manusia yang harus dilindungi Negara, apalagi di Negara Bumi Bhinneka Tunggal Ika, seharusnya memang tidak terjadi pelarangan-pelarangan tersebut. Konsep bahwa kebebasan beribadah dan memeluk agama menurut agama dan kepercayaan masing-masing sangat jelas … harus dijamin oleh Negara, namun nyatanya … Negara belum bisa sepenuhnya menjamin hal tersebut, bukan tidak bisa menjamin.
Saya bisa mengatakan “belum bisa sepenuhnya menjamin”, karena kalau dihitung persentase dan kuantitasnya tentu sangat jauh … pasti di bawah 1% (atau mungkin 0,1%), empirisnya … banyak sekali tempat dan lokasi peribadatan yang baik-baik saja … hidup berdampingan rukun, aman dan damai.

Apakah pencapaian ini bisa dianggap keberhasilan ?
Sangat relatif, disamping no bodies perfect … juga tergantung cara pandangnya. Ketika seseorang dan kelompok yang pada dasarnya memang ingin mengkritisi dan berpersepsi (lebih) negatif, tentu menganggap itu noda dan cela, yang menjadi penghalang bagi pemerintah mendapatkan pengharagaan itu. Berbeda pendapat memang sangat boleh di negeri ini, termasuk mengkritisi … namun, kritikan memang seharusnya keluar dari sikap positif untuk membangun, bukan karena format kebencian, tentu sangat berbeda akan menjadi berbeda dan cara memahami serta menerimanya.
Tanpa harus membela siapa-siapa, mari berpikir jernih …

Semoga penghargaan ini (apa pun penilaian kepantasan atau kebanggaan), dapat menjadi pendorong semangat dan pertanggungjawaban, bukan hanya untuk Presiden SBY, namun juga seluruh pengemban fungsi yang berkaitan dengan kerukunan antar umat beragama untuk lebih bertanggung jawab dan menjalankan fungsinya. Indonesia yang sangat luas, bangsa Indonesia yang multi ras dan budaya … memang sangat rentan konflik bila tidak dijaga. Bagaimana peran 3 Kementerian setelah dibuat SKB, juga FKUB termasuk masing-masing tokoh 6 agama … menjalankan fungsi dan tugasnya. Seharusnya menjadi terpacu untuk melihat kembali permasalahan-permasalahan kerukunan umat beragama (termasuk konflik rumah ibadah), untuk mengambil langkah-langkah penyelesaian.

Seharusnya, dengan semangat ber-Bhinneka Tunggal Ika … yang (seharusnya) terpatri dalam seluruh benak rakyat Indonesia, pertentangan dan konflik tidak perlu terjadi. Seharusnya mimpi utopis Ideologi Pancasila … Bhinneka Tunggal Ika, jadi obat manjur untuk berbagai konflik yang terjadi …
Tinggal kemudian, bagaimana para pengemban fungsi mau melaksanakan tugasnya … bagaimana stake holder dan tokoh 6 agama, mau dan mampu menjalankan fungsi untuk kerukunan umat beragama … dan selanjutnya, seluruh umat beragama menyadari dan mampu mengendapkan seluruh ajaran agama masing-masing secara mendalam dan paripurna, sehingga bisa bertoleransi serta menyimpan fanatisme dalam benak saja sebagai rahasia hubungan hakiki Sang Khalik dengan umatnya, bukan untuk menyemangati diri secara negatif, sehingga merasa benar sendiri dan bahkan menyerang umat agama yang lain … (Eko2013)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar