Minggu, 16 September 2012

PEMILUKADA DKI (7) : MASA TENANG UNTUK PERMENUNGAN (Kedewasaan berdemokrasi tengah diuji)

DMG-Jakarta. Pemilukada DKI 2012 tengah memasuki masa tenang, setelah selama 3 hari kampanye penajaman visi misi kedua pasangan calon dan juga diisi berbagai kegiatan ngider keliling Ibu Kota untuk menggalang massa serta dukungan suara pada tanggal 20 Sepetember. Selama 3 hari itu jalan-jalan di penjuru Jakarta kembali berhias spanduk dukungan dan propaganda, mulai Senin sampai Rabu ini tanggal 17-19 September memasuki masa tenang. Sepintas sewaktu perjalanan ke kantor DMG masih ada spanduk-spanduk yang belum diturunkan, mngkin belum sempat atau mungkin di posisi abu-abu, sehingga debate-able, sehingga pihak berwenang mungkin ragu-ragu.
Apa yang harus dilakukan saat masa tenang, seperti ini ?

Pihak teamses masing-masing pasangan calon perlu melaksanakan evaluasi sejauh mana pencapaian yang didapat sampai masa tenang ini, konsolidasikan para saksi yang akan mantheng di TPS-TPS, pastikan bahwa mereka akan melakukan tugas dengan baik, yaitu ... bahwa perolehan suara dapat DIJAGA dengan baik, tentu saja SESUAI ATURAN yang telah DITETAPKAN, berikan bekal yang cukup ... bukan untuk NGOTOT tanpa DASAR dan hanya "POKOKNYA" namun berpeganglah pada aturan. Boleh berjuang mati-matian, namun tetap dalam koridor DEMOKRASI PANCASILA dan PERSATUAN BANGSA.

Bagi penyelenggara Pemilukada DKI, yaitu jajaran KPU Propinsi DKI Jakarta (dari KPU Propinsi, KPU Kota/Walikota, kecamatan - PPK, kelurahan - PPS dan TPS - KPPS), serta
pengawas Pemilukada DKI, yaitu jajaran Panwaslu Propinsi (dari Panwaslu Propinsi, Panwaslu Kota/Walikota, Panwaslu Kecamatan, PPL - di kelurahan-kelurahan), perlu perlu laksanakan chek and re-check sudah siapkah semua ? dari kesiapan logistik pemilukada, petugas ... sampai kesiapan TPS, pastikan para petugas NETRAL dan BERFUNGSI dengan BAIK, CERMAT dan BERTANGGUNG JAWAB sehingga bisa dan mampu menyelesaikan tahapan pemungutan suara di TPS dan penghitungan suara secara berjenjang dengan azas LANGSUNG, UMUM, BEBAS, RAHASIA, JUJUR dan ADIL. Panwas harus jadi wasit dan penjaga garis yang mengawasi "pertandingan" memastikan sesuai koridor dan berlangsung dengan FAIR PLAY.

Bagaimana dengan PEMDA, aparat keamanan TNI/Polri dan PNS ... ?
Dari jajaran tertinggi pucuk pimpinan hingga level terbawah ... ANDA HARUS NETRAL !!!
Jangan terjebak dengan kepentingan politik sementara dengan mengorbankan SUMPAH SETIA pada NEGARA.

Bagi warga Jakarta, kini saatnya merenungkan lagi ... ketat dan panasnya rivalitas antara no.1 dan 3 dengan masing-masing gaya dan kemampuan, silakan dinilai dan diendapkan, untuk kemudian memperisapkan diri datang ke TPS pada tanggal 20 September... KEDEWASAAN BERDEMOKRASI warga Jakarta tengah diuji, apakah kita bisa naik kelas dari sisi kedewasaan demokrasi kita ? Apakah kita benar-benar menjadi PEMILIH yang CERDAS dan MERDEKA ? Salah satunya adalah, kita tidak lagi terpengaruh dengan upaya INTIMIDASI dan MONEY POLITIC, namun tetap berkehendak bebas sesuai hati masing-masing menentukan pilihan. HARGAI dan HORMATI PERBEDAAN dalam koridor DEMOKRASI PANCASILA dan SEMANGAT PERSATUAN BANGSA, siapapun yang menang harus didukung untuk MEMBANGUN JAKARTA.

Kata rekan saya yang polisi, pada masa tenang akan rawan BLACK CAMPAIGN, INTIMIDASI, KAMPANYE TERSELUBUNG dan MONEY POLITIC... semoga setiap pilar dan elemen Pemilukada DKI, dari Penyelenggara/Pengawas, Peserta Pemilukada, Teamses dan Masyarakat Pemilih ... diuji kedewasaannya, laksanakan peran masing-masing secara bertanggung jawab.


Tambahan, untuk semuanya ... khususnya Pasangan Calon, Teamses, kelompok masyarakat yang fanatik termasuk LSM dan ORMAS pendukung ... harus merenung dengan lebih mendalam, siap mental untuk SIAP KALAH, karena YANG MENANG HANYA SATU.
Mari sama-sama kita merefleksikan diri dan berkata dalam hati ... KITA HARUS LEBIH DEWASA dalam BERDEMOKRASI, dengan menanamkan lebih dalam KEPRIBADIAN PANCASILA dalam sikap dan perilaku ... dalam wadah PERSATUAN dan KESATUAN BANGSA ... yaitu INDONESIA.
Selamat merenung .... (eko2012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar